Directional Control Valve: Pengertian, Fungsi, Jenis-jenisnya


DIRECTIONAL CONTROL VALVE: PENGERTIAN, FUNGSI, JENIS-JENISNYA

Pengertian

Valve Pengendali Arah (DCV) merupakan komponen penting dalam sistem hidrolik dan pneumatik. Tugas utama valve ini adalah mengatur arah aliran fluida (seperti oli hidrolik, air, atau udara) ke berbagai sirkuit dalam sistem hidrolik. Dengan kata lain, DCV memastikan bahwa fluida mengalir ke tempat yang tepat sesuai dengan kebutuhan sistem.

Fungsi dan Faktor Directional Control Valve

Ketika merancang sistem hidrolik, faktor-faktor yang mempengaruhi fungsi dari directional control valve harus dipertimbangkan dengan baik. Valve ini bertugas mengarahkan aliran oli ke berbagai bagian dalam sistem hidrolik sehingga operator dapat mengontrol mesin dengan lancar. Untuk memastikan valve bekerja dengan optimal, beberapa hal perlu diperhatikan.

Pertama-tama, valve body harus dirancang dengan lubang-lubang yang halus dan kadang-kadang dilakukan perlakuan panas untuk meningkatkan kekuatan dan ketahanannya. Selain itu, saluran inlet dan outlet juga perlu dilubangi dan diberi ulir agar oli dapat mengalir dengan lancar. Valve spool, yang merupakan komponen yang dapat bergerak di dalam valve, biasanya dibuat dari bahan high-grade steel dan beberapa bahkan dihardening dengan perlakuan panas untuk meningkatkan kekuatannya.

Jenis Directional Control Valve

Berdasarkan Penggerak

Ada beberapa jenis directional control valve berdasarkan penggeraknya. Ada yang menggunakan tuas manual, hydraulic, pneumatic, atau solenoid/elektrik.

Berdasarkan Cara Kerjanya (Simple Spool Directional Control Valve)

Selain itu, ada juga jenis valve berdasarkan cara kerjanya, seperti simple spool directional control valve. Valve ini mengarahkan aliran oli ke berbagai bagian dalam sistem hidrolik tergantung pada posisi spool valve.

Open Center Directional Control Valve

Selain itu, ada juga open center directional control valve yang memiliki saluran khusus yang memungkinkan aliran inlet kembali ke tangki saat valve berada dalam posisi netral. Hal ini memungkinkan pompa bekerja dengan lebih efisien dan mengurangi tekanan yang terjadi dalam sistem hidrolik. Namun, rancangan ini juga memiliki kelemahan, yaitu sedikit waktu tunda saat valve mulai dibuka untuk menaikkan tekanan dalam sistem.

Closed centre valve

Closed centre valve tidak memiliki jalur lewat dan menutup semua aliran minyak ke valve ketika spul berada dalam posisi netral atau tengah. Jenis valve ini menggunakan pompa variabel displacement di mana aliran sistem saat dalam posisi netral tidak ada dan pompa berada dalam posisi "cut off" atau "standby". Gambar di atas menunjukkan jenis valve spool mobile yang tertutup. Valve pusat tertutup juga dapat merupakan kombinasi inlet spool dengan outlet poppet atau inlet poppet dengan outlet poppet. Keunggulannya adalah pengendalian valve inlet dan valve outlet secara independen sehingga pengendalian valve menjadi lebih fleksibel. Gambar di atas juga menunjukkan multiple spool, open center valve, dengan saluran lewat yang berada di tengah. Pada gambar tersebut, valve di sebelah kiri berada dalam posisi netral dan lewat mengarahkan aliran minyak sesuai dengan pengaturan tekanan lewat ke bagian valve berikutnya. Pada valve yang berada di tengah terlihat lewat bekerja saat valve digerakkan untuk mengalirkan minyak ke saluran B; dan pada valve di sebelah kanan, valve digerakkan untuk mengalirkan minyak ke saluran A.

Sebelum aliran oli bisa bekerja pada valve tengah dan kanan, bypass harus turun terlebih dahulu agar oli bisa mengalir ke masing-masing valve. Ketika spool digerakkan cukup jauh pada valve tengah, bypass akan tertutup dan aliran akan langsung menuju port B. Multiple spool valve biasanya didesain secara seri atau seri parallel. Valve dengan desain seri biasanya lebih murah dengan tekanan maksimum sistem tidak terlalu tinggi, sekitar 2000 psi atau lebih rendah. Semua bagian valve mendapatkan aliran maksimal. Namun, desain ini kurang menguntungkan pada aplikasi di mana panas dan konsumsi energi menjadi prioritas utama.

Desain seri parallel adalah tipe yang paling umum digunakan pada multiple spool valve. Desain ini memungkinkan tekanan operasi yang berbeda untuk setiap bagian, sehingga aliran oli akan mengikuti jalur dengan tahanan terendah. Bagian dengan tekanan terendah cenderung menerima sebagian besar aliran, kecuali operator dapat mengatur hal ini.

Dalam penggunaan multiple spool valve, penting untuk memperhatikan desain dan konfigurasi yang sesuai dengan kebutuhan sistem. Desain seri parallel seringkali lebih fleksibel dan efisien dalam pengaturan aliran dan tekanan. Dengan pemahaman yang baik tentang cara kerja valve ini, operator dapat mengoptimalkan kinerja sistem hidrolik secara keseluruhan.

Secara umum, multiple spool valve merupakan komponen yang penting dalam sistem hidrolik dan memiliki peran yang vital dalam mengatur aliran dan tekanan oli. Dengan pemilihan desain yang tepat, sistem hidrolik dapat beroperasi dengan lebih efisien dan handal. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang karakteristik dan fungsi dari multiple spool valve sangat diperlukan dalam menjaga performa sistem hidrolik tetap optimal.

____

Info lebih lanjut & Inquery? > Klik disini <